UMN Lepas Dua Mahasiswa Awardee IISMA 2021 Belajar ke Irlandia dan Korea Selatan



TANGERANG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) mengadakan pelepasan keberangkatan mahasiswa penerima Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Acara pelepasan ini disiarkan langsung melalui Zoom dan Youtube channel Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, pada Senin (9/8/2021). Diantara peserta penerima beasiswa, terdapat dua mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara yang menerima beasiswa IISMA 2021.

IISMA Awardee 2021 merupakan angkatan pertama dan agenda ini menjadi bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas. Melalui program ini, mahasiswa juga diharapkan akan memiliki wawasan global dan mampu membangun jejaring internasional. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada 970 mahasiswa dari 98 perguruan tinggi di Indonesia yang telah lolos seleksi program IISMA. Untuk tahun 2021 dan awal 2022, para peserta IISMA akan melaksanakan pertukaran mahasiswa ke 59 perguruan tinggi kelas dunia di 28 negara.

“Sungguh luar biasa, ini adalah prestasi yang membanggakan karena adik-adik sudah terpilih dari total 2.551 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang mendaftar program IISMA ini,” ungkap Nadiem.

Program kampus merdeka mengupayakan kebebasan mahasiswa Indonesia dari batasan-batasan untuk belajar. Semua peserta kampus merdeka akan mendapatkan dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan beragam program yang akan ditawarkan untuk menghilangkan batasan-batasan bidang ilmu dan peminatan.

“Kepada penerima beasiswa IISMA, silakan untuk mencoba hal-hal yang baru, jalin pertemanan dengan orang-orang baru, serta bawa pulang pengetahuan dan pengalaman baru yang bermanfaat untuk diri dan lingkungan sekitar,” tutup Nadiem.

Selain Nadiem, acara ini juga dihadiri oleh Ainun Na’im Plt. Sekretaris Jenderal Kemdikbud-Ristek; Nizam Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi; Andy Rachmianto Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri; Dwi Larso Direktur Beasiswa LPDP, Aris Junaidi Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Ristek, penerima beasiswa.

Lewat Global Office, UMN Ikut Melepas Dua Mahasiswanya

Diadakan di hari yang berbeda, UMN juga mengadakan pelepasan untuk dua mahasiswanya yang lolos beasiswa IISMA ini. Acara yang difasilitasi Global Office UMN ini diadakan secara daring pada Kamis (12/8/2021). Turut hadir dalam acara ini: Wakil Rektor Hubungan dan Kerja Sama Prof. Dr. Muliawati G. Siswanto, M.Eng.Sc., Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Ir. Andrey Andoko, M.Sc., Dekan Fakultas Seni dan Desain Muhammad Cahya Mulya Daulay, S.Sn., M.Ds., Kaprodi Komunikasi Strategis Inco Hary Perdana, S.I.Kom., M.Si., Kaprodi Desain Komunikasi Visual Mohammad Rizaldi, S.T, M.Ds., dan Manager Global Office UMN Boby Arinto, S.E., M.M..

Dua mahasiswi UMN penerima beasiswa IISMA ini adalah Jeane Hilary (Prodi Desain Komunikasi Visual angkatan 2019) yang akan kuliah di University of Limerick, Irlandia dan Cathlin Andiny (Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019) yang akan kuliah di Korea University, Korea Selatan. Keduanya akan berangkat ke negara tujuan pada September tahun ini.

Jeane dan Cathlin berhasil lolos setelah berkompetisi dengan mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Indonesia dan mendapatkan beasiswa 1 semester kuliah di universitas luar negeri (onsite).

“Kita sangat bangga sekali, bahwa UMN telah berpartisipasi mulai dari pertama kali IISMA dibuka. Kami sangat bangga dengan Cathlin dan Jeane, semoga akan ada banyak lagi mahasiswa UMN yang bisa berpartisipasi,” ungkap Muliawati dalam sambutannya.

Muliawati menambahkan, beasiswa satu semester ini bukan hanya dipakai untuk belajar saja, tapi juga untuk belajar budaya, melakukan tugas praktik, dan untuk mengasah keterampilan yang akan mengubah cara pandang hidup. Muliawati juga mengingatkan untuk tak lupa mencoba hal-hal baru, menjalin pertemanan yang akan mempengaruhi hidup sehari-hari, dan membawa pulang pengetahuan, memberikan manfaat untuk diri sendiri serta lingkungan sekitar.

Pada situasi pandemi saat ini, beberapa universitas negara tujuan mahasiswa Awardee IISMA 2021 sudah memberikan konfirmasi mengenai penerimaan keberangkatan tahun 2021 ini dan keberangkatan yang ditunda untuk semester depan yang dimulai Februari 2022.

Dari data status keberangkatan Awardee IISMA 2021 yang diperoleh Global Office UMN, Universitas di negara Eropa paling banyak membuka keberangkatan untuk mahasiswa penerima IISMA 2021. Sebaliknya, universitas di wilayah negara Asia Tenggara tidak membuka keberangkatan di tahun ini akibat pandemi dan terpaksa ditunda tahun depan.

“Mahasiswa kita, Jeane dari DKV akan berangkat minggu depan ke Irlandia. Lalu Cathlin dari Ilkom dari yang seharusnya berangkat Agustus ini, terpaksa ditunda kei Februari tahun depan ke Korea Selatan karena kasus pandemi yang masih tinggi,” ungkap Boby.

Kesempatan yang Jean dan Cathlin peroleh ini menjadi kebanggan juga bagi prodi masing-masing dan bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMN lainnya.

“Kita selangkah lebih maju, karena Jeane prodi DKV untuk siap ke internasional setelah kita mendapat akreditasi AUN kemarin. Salah satu proses berikutnya adalah memperbanyak penyebaran mahasiswa kita dan relasinya dengan mahasiswa dari negara lain. Semoga dengan program ini, kita bisa terus improve dan mahasiswa bisa terinspirasi dari Jeane untuk ikut berpartisipasi dalam program ini di tahun depan,” ungkap Rizaldi.

Inco juga melihat peluang yang diraih oleh Cathlin ini bisa membangun jejaring dan kolaborasi untuk memperkaya keilmuan yang sudah didapat di prodi Ilmu Komunikasi. Dalam kesempatan ini, Inco berencana untuk membuat live session dan sharing session dengan mahasiswa UMN lainnya ketika Cathlin berada di Korea Selatan.

“Cathlin harus menginspirasi banyak teman-temannya disini terutama adik kelasnya. Mahasiswa harus dibangun semangat perjuangan dan kompetisinya, serta harus punya contoh yang ideal dan baik. Saya rasa ruang komunikasi itu wajib kita fasilitasi untuk dapat dibagikan ke adik-adik kelasnya sehingga punya potensi kedepannya,” ungkap Inco.

Dibalik Beasiswa yang Diraih Cathlin dan Jeane

Dalam wawancara terpisah (10/8/2021), Cathlin dan Jeane berbagi cerita proses mendapatkan beasiswa IISMA 2021. Kedua mahasiswa ini mendaftarkan diri melalui website kampus merdeka, mengikuti seleksi berkas, dan menjalani wawancara sebagai tahap akhir seleksi. Tak hanya itu saja, terdapat beberapa persyaratan yang harus mereka penuhi, seperti IPK minimal 3.0, mahasiswa semester 4-7, surat rekomendasi kampus, transkrip nilai, essaylanguage proficiency test, dan riwayat hidup.

“Kendala aku dulu di language proficiency test, karena aku belum pernah test dan belum mempersiapkannya. Waktu aku dapet email terkait IISMA dari Global Office UMN, aku langsung buru-buru belajar mandiri lewat youtube dan test dengan duolingo english test,” ungkap Cathlin.

Di IISMA ini mahasiswa dibebaskan untuk memilih kampus dan mata kuliah sesuai dengan keinginan masing-masing, tidak ditentukan dengan jurusan.

Dalam wawancara ini, Cathlin menjelaskan alasan ia memilih Korea University. Pertama, karena pilihan mata kuliah yang sesuai minat Cathlin. Kedua, Cathlin menyukai Drama Korea dan skena K-Pop, hal ini membuatnya tertarik dan ingin belajar lebih banyak tentang culture Korea. Ketiga, kebetulan juga Cathlin sedang belajar bahasa Korea, momen ini menjadi kesempatan untuknya belajar bahasa Korea langsung dari Korea.

“Sekarang sudah zaman serba online dan informasi bisa kita akses di mana dan kapan saja. Media sosial juga bisa jadi sumber informasi, kalau memang berniat cari beasiswa surround your social media account dengan akun-akun seputar beasiswa, tentang perkuliahan, dan kalau bisa cari teman dari kampus lain atau teman online juga. Karena dengan begitu bisa bertukar informasi seputar perkuliahan dan menambah relasi juga,” lanjut Cathlin.

Berbeda dengan Cathlin yang mendapatkan informasi pertama kali tentang beasiswa ini dari salah satu akun di akun twitter tentang seputar perkuliahan, Jeane justru mendapatkannya dari dosen DKV Ken Natasha yang sempat mengirimkan poster mengenai IISMA ke grup kelas.

“Sebenarnya aku juga nggak menyangka bisa mendapatkan beasiswanya, karena waktu persiapan yang benar-benar mepet. Aku menonton 5-8 video youtube mengenai cara membuat cover letter dan menulis CV. Mengikuti duolingo english test untuk mendapatkan english proficiency test. Dan juga latihan mempersiapkan interview dalam bahasa inggris dengan kakak tingkat aku, Angel Sutopo dari Teknik Fisika dan satu UKM di UMN Symphony Orchestra” ujar Jeane menceritakan awal mendaftar beasiswa ini.

Jeane menjelaskan, bahwa awalnya pilihan kampus yang dituju adalah Maastricht University di Belanda. Pilihan ini dikarenakan ia tertarik belajar di Uni Eropa. Baginya, Belanda juga menjadi lingkungan internasional yang terletak strategis di perbatasan Belanda-Belgia dan di Uni Eropa. 

“Puji Tuhan diterima akan tetapi karena kuota yang terbatas yaitu hanya 5 orang yang diterima di Maastricht University, aku dapat info ternyata aku dipindahkan ke University of Limerick,” lanjut Jeane.

Namun hal itu tidak mematahkan semangatnya, ia tetap bangga merepresentasikan DKV UMN pertama yang menerima IISMA ini.

“Terus mengandalkan Tuhan kalau itu rencana-Nya tidak ada yang tidak mungkin dan mimpilah setinggi mungkin, karena dimulai dari mimpi itu yang akan membawa kita ke banyak tempat,” tutup Jeane.

*by Annisa Maulida | UMN News Service